Dinas Koperasi Kota Padang Gandeng Alokp, Dorong Digitalisasi Koperasi dengan One Stop Solution

Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang Gandeng Alokop, Wujudkan Digitalisasi Koperasi

Padang — Transformasi digital di sektor koperasi kini memasuki babak baru. Perusahaan rintisan Alokop, yang digagas oleh Direktur Fajar Shajid, resmi melakukan sosialisasi bersama Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang, Fauzan Ibnovi, ST, M.Si., serta Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi, Harce Novarina, S.Sos. Pertemuan ini menandai langkah penting dalam upaya menghadirkan solusi digital menyeluruh bagi koperasi di Kota Padang.


Awal Pertemuan: Dari Kabid ke Kadis

Perjalanan Alokop hingga dapat diterima dan dipercaya oleh Dinas Koperasi Kota Padang bermula dari komunikasi intensif dengan Kabid Pemberdayaan Koperasi, Harce Novarina. Diskusi awal yang penuh antusias tersebut membuka pintu bagi Alokop untuk melangkah lebih jauh dan akhirnya melakukan presentasi resmi di hadapan Kadis Koperasi dan UKM, Fauzan Ibnovi.

Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban itu, Alokop memperkenalkan konsep “One Stop Solution” untuk koperasi. Konsep ini tidak hanya menawarkan digitalisasi transaksi dan laporan keuangan, tetapi juga ekosistem lengkap yang bisa mempermudah koperasi dalam operasional, monitoring, hingga pengambilan keputusan.


Dukungan BRIN dan Universitas Andalas

Sebagai startup berbasis riset, Alokop tidak berjalan sendirian. BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) serta Universitas Andalas memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk riset, pengembangan teknologi, maupun kolaborasi strategis. Kehadiran institusi akademik dan riset ini memperkuat posisi Alokop sebagai solusi digital yang bukan sekadar produk komersial, tetapi juga berbasis kajian ilmiah dan inovasi berkelanjutan.


Harapan Dinas: Digitalisasi untuk Koperasi Sehat

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang, Fauzan Ibnovi, menekankan pentingnya digitalisasi bagi koperasi di era sekarang. Menurutnya, aplikasi Alokop dapat membantu pemerintah daerah dalam memantau kesehatan koperasi secara lebih cepat dan akurat.

“Kami ingin jangka panjangnya Dinas bisa melihat performa seluruh koperasi melalui aplikasi. Jika ada koperasi yang tidak sehat dari sisi laporan keuangan, dinas bisa segera mengetahuinya dan memberikan pendampingan, serta kami berharap kedepannya pengurus koperasi beradaptasi dengan tekonologi, memiliki talenta dan berdaya saing” tegas Fauzan.

Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah Kota Padang dalam mendorong koperasi yang sehat, transparan, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.


Ajakan Kabid: Alokop Jadi Pemateri Digitalisasi

Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Koperasi, Harce Novarina, melihat peluang besar dari hadirnya Alokop. Ia tidak hanya menyambut baik, tetapi juga menunjuk Alokop sebagai pemateri sosialisasi digitalisasi koperasi. Harce berharap agar Alokop dapat menjadi penggerak utama yang mengajak koperasi di Kota Padang untuk segera bertransformasi menuju sistem digital.

“Dengan era digital ini, koperasi di Kota Padang harus bisa terdigitalisasi. Alokop hadir dengan konsep yang sesuai, sehingga koperasi tidak hanya lebih efisien, tapi juga lebih transparan dan terpercaya,” ujarnya.


Alokop sebagai One Stop Solution

Apa yang ditawarkan Alokop? Lebih dari sekadar aplikasi pencatat keuangan, Alokop membawa ekosistem digital yang terintegrasi, mencakup:

  1. Digitalisasi Simpan Pinjam – mempermudah transaksi anggota koperasi secara real time.

  2. Monitoring Kesehatan Koperasi – laporan keuangan yang dapat diakses oleh koperasi maupun dinas.

  3. Transparansi SHU (Sisa Hasil Usaha) – anggota dapat memantau haknya secara digital.

  4. Marketplace Internal – koperasi dapat memperluas usaha dengan menjual produk anggota secara online.

  5. Integrasi dengan Sistem Pemerintah – memudahkan sinkronisasi data koperasi dengan Dinas Koperasi.

Dengan konsep ini, Alokop tidak hanya fokus pada koperasi sebagai entitas usaha, tetapi juga menghadirkan ekosistem yang mendukung keterlibatan anggota, pengurus, hingga pemerintah daerah.


Dampak Jangka Panjang

Digitalisasi koperasi yang diinisiasi Alokop dan didukung penuh oleh Dinas Koperasi Kota Padang diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam jangka panjang, antara lain:

  • Meningkatkan Transparansi: laporan koperasi bisa dipantau secara terbuka, mengurangi risiko penyalahgunaan dana.

  • Efisiensi Operasional: berbagai proses manual yang selama ini memakan waktu dapat dipangkas melalui sistem digital.

  • Peningkatan Kepercayaan Anggota: anggota akan lebih yakin karena semua transaksi tercatat rapi dan bisa dipantau.

  • Penguatan Regulasi: pemerintah dapat lebih cepat mengidentifikasi koperasi bermasalah dan memberikan intervensi.


Sinergi untuk Masa Depan Koperasi

Pertemuan bersejarah antara Alokop dengan Dinas Koperasi Kota Padang ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju transformasi digital koperasi. Dengan dukungan pemerintah daerah, BRIN, Universitas Andalas, serta semangat kolaborasi antara sektor publik dan swasta, masa depan koperasi di Kota Padang diproyeksikan lebih cerah.

“Alhamdulillah, Alokop dipercaya sebagai perusahaan yang diamanahkan untuk mendigitalisasi koperasi di Kota Padang. Ini adalah tanggung jawab besar sekaligus peluang untuk menghadirkan perubahan nyata,” ungkap Fajar Shajid, Direktur Alokop.


Penutup

Langkah strategis ini membuktikan bahwa koperasi bukanlah model usaha yang tertinggal zaman. Justru dengan dukungan teknologi, koperasi bisa tampil sebagai pilar ekonomi kerakyatan yang modern, transparan, dan berdaya saing.

Kolaborasi antara Alokop, Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang, BRIN, dan Universitas Andalas menjadi momentum penting bagi kebangkitan koperasi di era digital. Sebuah bukti nyata bahwa ketika inovasi, riset, dan kebijakan bertemu dalam satu ruang, maka perubahan besar siap terwujud.